Tadi iseng lihat statistik blog, saya nemu ada orang nyari “Contoh
Graphic Standard Manual” lewat search engine. Dan lagi saya ingat
kemarin ada pembaca yang minta saya liatin salah satu contoh karya.
Ya sudah, sekalian, saya pikir. Daripada terus-terusan dicap banyak
omong tapi ga punya karya. Hihihih. Tapi ini karya dari semester 3 yah,
jangan diketawain kalau cupu. Perusahaannya fiktif, abal-abal. Isinya
menjelaskan identitas korporasi (banyak orang memakai istilah logo,
walaupun istilah ini agak rancu) yang sudah kita desain.
Jadi isi GSM yang saya buat tuh…
(Altefnatif lain dalam bentuk pdf silakan download di sini. Saya bagi hanya untuk informasi. Tolong dihormati hak ciptanya, ya?)
… tentu sampulnya dulu. Karena kekuatan corporate identity ini ada di
warna, maka saya buat desainnya sederhana saja dengan warna yang
sangat eye catching. Supaya tidak terlalu norak, saya imbangi dengan
abu-abu. Yang jelas sampulnya harus menjelaskan isi buku yang kita buat.
Lalu…
… di dalamnya menjelaskan proses penemuan desain logo tersebut.
Dimulai dari penjelasan tentang perusahaan yang kita wakili, masalahnya
apa saja, kekuatan perusahaan ada di mana, dsb. Lalu bagaimana hal
tersebut disimbolisasi dalam logo. Termasuk juga jenis tinta apa yang
dipakai, bagaimana susunan warnanya dalam format Pantone, CMYK, RGB,
HSL, dan segala macamnya.
Karena untuk logo ini saya bikin font sendiri, tidak pakai font
windows atau ngebajak CD font, maka saya juga harus ngejelasin tata cara
bikin fontnya.
Hal ini meyakinkan klien bahwa di setiap detail logo ada makna, jadi tidak bisa diubah sembarangan. . Terus…
….Nah berikutnya saya menjelaskan bagaimana cara mengaplikasikan logo
tersebut. Kita harus ingat bahwa kadang perusahaan ingin
mengaplikasikan logonya sendiri tanpa campur tangan kita. Nah, bagian terpenting dari GSM
adalah membantu mereka dengan memberi tahu tata cara bagaimana membuat
ulang logo tersebut. Misalnya bagaimana cara memperbesar, memperkecil,
atau kalau warnanya bertabrakan dengan warna dasar bahan, apa yang harus
diubah.
Lalu di akhir saya berikan contoh produk-produk yang menggunakan
corporate identity, misalnya kartu nama, kop surat, memo, badge pegawai,
dan lainnya.
Sudah? Sederhana saja kan?
Menurut saya ada tips-tips dalam nyusun GSM, antara lain:
1. Hindari kalimat-kalimat yang ngejelimet. GSM dibuat untuk dipahami, bukan untuk diriset lagi oleh orang lain.
2. Susun hierarki keterbacaan. Jangan sampai orang lihat bagian-bagian detail sebelum melihat garis besarnya dulu
3. GSM itu peraturan, jadi usahakan agar orang tetap merasa bahwa
isinya serius dan wajib diikuti. Jangan mengejar ke “trendi” an hanya
karena ingin dipuji sebagai desainer kreatif.
4. Hati-hati bermain warna dan font. Warna dan font keren ga ada gunanya kalau ga bisa dibaca orang lain.
Selamat mendesain!