Kamis, 23 September 2010

Contoh Graphic Standard Manual LOGO

Tadi iseng lihat statistik blog, saya nemu ada orang nyari “Contoh Graphic Standard Manual” lewat search engine. Dan lagi saya ingat kemarin ada pembaca yang minta saya liatin salah satu contoh karya.
Ya sudah, sekalian, saya pikir. Daripada terus-terusan dicap banyak omong tapi ga punya karya. Hihihih. Tapi ini karya dari semester 3 yah, jangan diketawain kalau cupu. Perusahaannya fiktif, abal-abal. Isinya menjelaskan identitas korporasi (banyak orang memakai istilah logo, walaupun istilah ini agak rancu) yang sudah kita desain.
Jadi isi GSM yang saya buat tuh…






















(Altefnatif lain dalam bentuk pdf silakan download di sini. Saya bagi hanya untuk informasi. Tolong dihormati hak ciptanya, ya?)

… tentu sampulnya dulu. Karena kekuatan corporate identity ini ada di warna, maka saya buat desainnya sederhana saja dengan warna yang sangat eye catching. Supaya tidak terlalu norak, saya imbangi dengan abu-abu. Yang jelas sampulnya harus menjelaskan isi buku yang kita buat. Lalu…











… di dalamnya menjelaskan proses penemuan desain logo tersebut. Dimulai dari penjelasan tentang perusahaan yang kita wakili, masalahnya apa saja, kekuatan perusahaan ada di mana, dsb. Lalu bagaimana hal tersebut disimbolisasi dalam logo. Termasuk juga jenis tinta apa yang dipakai, bagaimana susunan warnanya dalam format Pantone, CMYK, RGB, HSL, dan segala macamnya.
Karena untuk logo ini saya bikin font sendiri, tidak pakai font windows atau ngebajak CD font, maka saya juga harus ngejelasin tata cara bikin fontnya.
Hal ini meyakinkan klien bahwa di setiap detail logo ada makna, jadi tidak bisa diubah sembarangan. . Terus…











….Nah berikutnya saya menjelaskan bagaimana cara mengaplikasikan logo tersebut. Kita harus ingat bahwa kadang perusahaan ingin mengaplikasikan logonya sendiri tanpa campur tangan kita. Nah, bagian terpenting dari GSM adalah membantu mereka dengan memberi tahu tata cara bagaimana membuat ulang logo tersebut. Misalnya bagaimana cara memperbesar, memperkecil, atau kalau warnanya bertabrakan dengan warna dasar bahan, apa yang harus diubah.
Lalu di akhir saya berikan contoh produk-produk yang menggunakan corporate identity, misalnya kartu nama, kop surat, memo, badge pegawai, dan lainnya.
Sudah? Sederhana saja kan?
Menurut saya ada tips-tips dalam nyusun GSM, antara lain:
1. Hindari kalimat-kalimat yang ngejelimet. GSM dibuat untuk dipahami, bukan untuk diriset lagi oleh orang lain.
2. Susun hierarki keterbacaan. Jangan sampai orang lihat bagian-bagian detail sebelum melihat garis besarnya dulu
3. GSM itu peraturan, jadi usahakan agar orang tetap merasa bahwa isinya serius dan wajib diikuti. Jangan mengejar ke “trendi” an hanya karena ingin dipuji sebagai desainer kreatif.
4. Hati-hati bermain warna dan font. Warna dan font keren ga ada gunanya kalau ga bisa dibaca orang lain.
Selamat mendesain!